Thursday, 17 January 2013

Dongeng : Peri Dan Hutan Berkabut

D
i sebuah Desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu. Sheila namanya. Ia senang sekali bermain di tepi hutan. Ibunya selalu mengingatkannya agar tak terlalu jauh masuk ke hutan. Penduduk desa itu percaya, orang yang terlalu jauh masuk ke hutan, tak akan pernah kembali. Bagian dalam hutan itu diselubungi kabut tebal. Tak seorang pun dapat menemukan jalan pulang jika sudah tersesat.


Sheila selalu mengingat pesan ibunya. Namun ia juga penasaran ingin mengetahui daerah berkabut itu. Setiap kali pergi bermain, ibu Sheila selalu membekalinya dengan sekantong kue, permen, coklat, dan sebotol jus buah. Sheila sering datang ke tempat perbatasan kabut di hutan. Ia duduk di bawah pohon dan menikmati bekalnya di sana. Sheila ingin sekali melangkahkan kakinya ke dalam daerah berkabut itu. Namun ia takut.

Suatu kali, seperti biasa Sheila datang ke daerah perbatasan kabut. Seperti biasa ia duduk menikmati bekalnya. Tiba-tiba Sheila merasa ada beberapa pasang mata memperhatikannya. Ia mengarahkan pandangan ke sekeliling untuk mencari tahu. Namun Sheila tak menemukan siapa-siapa. “Hei! Siapa pun itu, keluarlah! Jika kalian mau, kalian dapat makan kue bersamaku,” teriak Sheila penasaran.
Mendengar tawaran Sheila, beberapa makhluk memberanikan diri muncul di depan Sheila. Tampak tiga peri di hadapan Sheila. Tubuh mereka hanya separuh tinggi badan Sheila. Di punggungnya ada sayap. Telinga mereka berujung lancip. Dengan takut-takut mereka menghampiri Sheila. Anak kecil pemberani itu tanpa ragu-ragu menyodorkan bekalnya untuk dimakan bersama-sama. Peri-peri itu bernama Pio, Plea, dan Plop. Ketiga peri itu kakak beradik.

Sejak saat itu Sheila dan ketiga kawan barunya sering makan bekal bersama-sama. Kadang mereka saling bertukar bekal. Suatu hari Sheila bertanya kepada ketiga temannya, “Pio, Plea, Plop. Mengapa ada daerah berkabut di hutan ini? Apa isinya? Dan mengapa tak ada yang pernah kembali? Kalian tinggal di hutan sebelah mana?” tanya Sheila penuh ingin tahu. Mendengar pertanyaan Sheila ketiga peri itu saling bertukar pandang. Mereka tahu jawabannya namun ragu untuk memberi tahu Sheila. Setelah berpikir sejenak, akhirnya mereka memberitahu rahasia hutan berkabut yang hanya diketahui para peri.

“Para peri tinggal di balik hutan berkabut. Termasuk kami. Kabut itu adalah pelindung agar tak seorang pun dapat masuk ke wilayah kami tanpa izin. Kami tiga bersaudara adalah peri penjaga daerah berkabut. Jika kabut menipis, kami akan meniupkannya lagi banyak-banyak. Jika ada tamu yang tak diundang masuk ke wilayah kami, kami segera membuatnya tersesat,” jelas Pio, Plea, Plop.
Sheila terkagum-kagum mendengarnya. “Bisakah aku datang ke negeri kalian suatu waktu?” tanya Sheila berharap. Ketiga peri itu berembuk sejenak. “Baiklah. Kami akan mengusahakannya,” kata mereka. Tak lama kemudian Sheila diajak Pio, Plea dan Plop ke negeri mereka. Hari itu Sheila membawa kue, coklat, dan permen banyak-banyak. Sebelumnya, Sheila didandani seperti peri oleh ketiga temannya. Itu supaya mereka bisa mengelabui para peri lain. Sebenarnya manusia dilarang masuk ke wilayah peri. Ketiga teman Sheila ini juga memberi kacamata khusus pada Sheila. Dengan kacamata itu Sheila dapat melihat dengan jelas.

Daerah berkabut penuh dengan berbagai tumbuhan penyesat. Berbagai jalan yang berbeda nampak sama. Jika tidak hati-hati maka akan tersesat dan berputar-putar di tempat yang sama. Dengan bimbingan Pio, Plea, dan Plop akhirnya mereka semua sampai ke negeri peri. Di sana rumah tampak mungil. Bentuknya pun aneh-aneh. Ada rumah berbentuk jamur, berbentuk sepatu, bahkan ada yang berbentuk teko. Pakaian mereka seperti kostum untuk karnaval. Kegiatan para peri pun bermacam-macam. Ada yang mengumpulkan madu, bernyanyi, membuat baju dari kelopak bunga… Semua tampak riang gembira.

Sheila sangat senang. Ia diperkenalkan kepada anak peri lainnya. Mereka sangat terkejut mengetahui Sheila adalah manusia. Namun mereka senang dapat bertemu dan berjanji tak akan memberi tahu ratu peri. Rupanya mereka pun ingin tahu tentang manusia. Mereka bermain gembira. Sheila dan para anak peri berkejar-kejaran, bernyanyi, bercerita dan tertawa keras-keras. Mereka juga saling bertukar makanan. Pokoknya hari itu menyenangkan sekali.

Tiba-tiba ratu peri datang. “Siapa itu?” tanyanya penuh selidik. “Ratu, dia adalah teman hamba dari hutan utara,” jawab Plop takut. Ia terpaksa berbohong agar Sheila tak ketahuan. Ratu peri memperhatikan Sheila dari ujung rambut sampai ujung kaki. Setelah itu ia pergi. Sheila bermain lagi dengan lincah. Namun sayang ia terpeleset. Sheila jatuh terjerembab. Ketika itu cuping telinga palsunya copot. Ratu peri melihat hal itu. Ia amat marah.

“Manusia! Bagaimana ia bisa sampai kemari? Siapa yang membawanya?” teriaknya mengelegar. Pio, Plea, dan Plop maju ke depan dengan gemetar. “Kami, Ratu,” jawab mereka gugup. “Ini pelanggaran. Jika ada manusia yang tahu tempat ini, maka tempat ini tidak aman lagi. Kalian harus dihukum berat,” teriak ratu peri marah. Sheila yang saat itu juga ketakutan memberikan diri maju ke depan. “Mereka tidak bersalah, Ratu. Akulah yang memaksa mereka untuk membawaku kemari.” “Kalau begitu, kau harus dihukum menggantikan mereka!” gelegar ratu peri.

Sheila dimasukkan ke dalam bak air tertutup. Ia akan direbus setengah jam. Namun ketika api sudah dinyalakan ia tidak merasa panas sedikit pun. “Keluarlah! Kau lulus ujian, ” kata ratu peri. Ternyata kebaikan hati Sheila membuat ia lolos dari hukuman. Ia diperbolehkan pulang dan teman perinya bebas hukuman. Ratu peri membuat Sheila mengantuk dan tertidur. Ia menghapus ingatan Sheila tentang negeri peri. Namun ia masih menyisakannya sedikit agar Sheila dapat mengingatnya di dalam mimpi. Ketika terbangun, Sheila berada di kasur kesayangannya.

Dongeng : Nessa dan Peri Salju

S
yuut…!! Peri Salju turun ke bumi untuk melaksanakan tugasnya sebagai Peri Salju atas perintah Ratu Bidadari. Peri Salju adalah peri yang manis dan baik hati. Dari tongkatnya yang berbentuk bintang bisa mengeluarkan apa saja.Terbuat dari perak. Semua peri memiliki tongkat seperti itu. Yang lebih istimewa adalah tongkat Ratu Bidadari, terbuat dari campuran batu mulia seprti : emas, intan, perak, berlian, platina, dll.


Peri Salju yang mungil terbang ke Negeri Hazel untuk menurunkan salju. Sambil mengayunkan tongkatnya, ia berkata, “Turunlah salju… turunlah salju..”. Tongkat ajaib itu langsung bersinar dan turunlah salju yang lebat! Seketika cuaca di negeri Hazel menjadi sangat dingin.

“Nah, sekarang tugasku telah selesai. Aku mau pulang ke negeri awan kembali!”. Katanya. Baru saja ia mulai mengepakkan sayapnya, tiba-tiba ia mendengar suara tangis gadis kecil yang halus. Peri Salju menghentikan kepakkan sayapnya. Ia menghampiri gadis itu.

“Siapa namamu? Mengapa kamu menangis?” Tanyanya.
“Aku Nessa. Aku menangis karena kedinginan. Hiks..hiks..”Jawab Nessa sambi melingkarkan tangannya ke kakinya. Badannya yang kecil hanya memakai kaus dan rok berkain tipis.

“Mengapa kamu tidak pulang ke rumahmu dan mengganti bajumu yang tipis itu dengan sweater yang tebal?” Tanya Peri Salju.

“Aku anak miskin. Aku hanya punya baju yang kupakai ini. Kedua orang tuaku sudah meninggal. Aku tinggal sendirian. Aku tinggal di emperan toko..,hiks.. hiks..”

Peri Salju tertegun mendengar penjelasan Nessa. Gadis sekecil itu sudah harus tinggal sendirian. Peri Salju iba melihatnya. Karena tak tega, Peri Salju segera mengayunkan tongkatnya. Dan… Criing! Baju Nessa yang tipis, kumuh, dan penuh tambalan itu berubah menjadi sweater tebal yang hangat, serta di belakang Nessa sudah terlihat gubuk kecil.

“Tinggallah di gubuk itu! Di dalamnya sudah ada kulkas kecil yang berisi makanan dan minuman lezat yang tak akan pernah habis! Juga ada lemari pakaian berisi pakaian untukmu!” ucap Peri Salju sambil terbang ke atas dan sekmakin lama tidak terlihat.

“Ah, tunggu dulu!” cegah Nessa. “Terima kasih banyak! Aku tak akan pernah melupakanmu!”




Suha Azka Sabila

Cerita Rakyaat : Malin Kundang


P
ada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.

Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.

Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.

Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

Cerpen : Simpang Ajal

S
elesai sudah tugas Montenero. Karenanya, kini ia tinggal bunuh diri. Bunuh diri! Itu saja. Betapa tidak! Ia telah membunuh tiga orang itu sekaligus. Ya, tiga orang. Santa, orang yang dengan serta-merta memenggal kepala bapaknya ketika bapaknya menolak menandatangani selembar kertas yang berisi surat perjanjian untuk terikat dengan sebuah partai. Lantas Denta, yang ketika pembunuhan itu terjadi berusaha membungkam mulut bapaknya agar tidak berteriak, serta Martineau yang mengikatkan tali pada tubuh bapaknya agar bapaknya tak bergerak sedikit pun menjelang kematiannya. Karena itu, sekarang, Montenero sendiri tinggal bunuh diri!

"Selamat malam, Montenero. Sebaiknya kamu kubur dulu ketiga mayat itu baik-baik! Setelah itu, terserah!" ucap batin Montenero, meronta.

"Ya, kubur dulu! Lantas, selamat tinggal!" sisi kedirian batin Montenero yang lain menimpali.

Sesungguhnya Montenero memang tidak perlu menjumput beragam kebijaksanaan untuk sesegera mungkin mengubur mayat-mayat itu. Toh memang, tugas pembantaiannya telah usai. Dan dengan sendirinya, dendam yang bersemayam di dalam dirinya lunas terbalaskan.

"Tetapi, semestinya engkau mempunyai cukup rasa kemanusiaan untuk tidak membiarkan mayat-mayat itu menggeletak begitu saja karena kau bunuh! Kasihan tubuh mereka menggeletak! Semestinya jika dengan cepat mereka menjadi makanan belatung-belatung menggiriskan di dalam tanah. Bukan menjadi makanan empuk bagi lalat-lalat hijau!" Belati, yang telah menikam dada Santa, Denta, dan Martineau masing-masing sebanyak enam kali, yang sepertinya sangat tahu berontak batin Montenero, ikut angkat bicara.

Montenero menghela napas. Menggeliat.
"Ah, benar. Sudah semestinya. Sekarang, engkau harus bisa membebaskan pikiranmu dari angan-angan tentang balas dendam. Ingat, ketiga mayat itu telah menjadi seonggok daging yang tak berarti. Harus dikubur! Engkau harus mengubah pola pikir yang begitu konyol itu, Montenero," cecar sebilah Pedang, yang rencananya ia gunakan juga untuk membunuh, tetapi Santa, Denta, dan Martineau ternyata cukup memilih mati cuma dengan sebilah Belati.

"Oh ya. Ya. Aku ingat lagi sekarang. Engkau harus mempersiapkan banyak keberanian agar kau menjadi tidak gagu dalam bersikap. Jangan seperti ketika kau akan membunuh! Kau hunjamkan diriku ke dada ketiga mayat itu dengan gemetar. Sekarang, untuk menguburkan ketiga mayat itu, tak perlu ada denyut ragu yang berujung gemetaran badan, desah napas memburu, suara terengah-engah, dan keringat dingin yang keluar berleleran. Semua itu harus diubah. Dengan segera!"

Montenero melirik jam tangan. Kurang tiga puluhan menit kokok ayam bakalan meletup kejut. Ia menghapus keringat dingin yang perlahan-lahan tapi pasti mulai membanjiri muka dan tangannya.

"Cepat lakukan! Keberanian telah datang dengan sendirinya. Lakukan!"
Angin pagi mendesir. Jam tangan terus berdetak. Montenero pucat. Lunglai. Apa yang dikatakan oleh Belati dan Pedang itu ada benarnya. Tak ada kebijaksanaan lain menjelang pagi hari itu kecuali penguburan. Tentu saja, penguburan dengan segala kelayakannya. Ada dupa, bunga, kain pembungkus mayat, dan pastilah keberanian. Untuk yang terakhir, soal keberanian itu memang sudah sedikit dimiliki Montenero. Tetapi, untuk dupa, bunga, dan juga sesobek kain pembungkus mayat? Atau, pikiran tentang sesobek kain pembungkus mayat sungguh tak diperlukan lagi?

"Ah, begitu banyak pertimbangan kau! Ambillah cangkul! Gali tanah yang cukup untuk mengubur ketiga mayat itu sekaligus. Cepat! Tunggu apa lagi, ha?! Ayo, berikan kelayakan kematian kepada Santa, Denta, dan Martineau. Setidaknya, agar ruh mereka bisa sedikit tertawa di alam baka sana. Cepat Montenero! Waktu tinggal sebentar! Masih ada tugas-tugas lain yang harus kau panggul untuk mencipta sejarah. Sejarah, Montenero! Jangan main-main! Cepat! Ayo, dong. Cepat!!!"

Montenero diam. Terpaku. Ia sebenarnya memang tidak perlu mempertimbangkan apa-apa lagi kecuali segera mengubur ketiga mayat itu serapi mungkin, agar paginya tidak sia-sia karena dikorek-korek anjing. Lantas, selesai! Sejarah baru tergores. Bapaknya yang mati sangat mengenaskan dengan kepala terpenggal dari tubuhnya, terbalas sudah. Meskipun kematian Santa, Denta, dan Martineau tidak sempurna seperti kematian bapaknya, tetapi setidaknya mati. Itu saja. Karena hanya sisa keberanian itulah yang dimilikinya. Kebetulan memang juga mati, bukan? Tuntaslah cerita ibunya yang selalu membekas dalam ingatan dan membuatnya selalu berpikir dan bersikap semirip orang sableng.

Montenero memutuskan mengambil cangkul. Belati dan Pedang tertawa. Membuat Montenero kembali gundah, berada dalam sangkar kebingungan. Keringat berleleran lagi dari sekujur tubuhnya. Tangannya kembali gemetar. Dengan berteriak sekeras mungkin, Montenero membanting cangkul yang sudah tergenggam kencang di tangannya. Berarti keberaniannya sedikit hilang, bukan? Bahkan barangkali hilang sama sekali? Belati dan Pedang kebingungan. Keduanya pucat pasi. Motivasi apa yang mesti disuntikkan untuk membangkitkan kesadaran keberanian Montenero menjelang matahari terbit?

"Aku tak mampu lagi melakukan apa-apa. Aku telah menuntaskan tugasku. Aku telah mencipta…. Uh…. Semestinya kau tak menghimpitku dengan hal-hal kecil yang justru akan menjebakku pada rasa bersalah semacam ini!" dengan suara penuh gemetar, seolah dicekam oleh ketakutan entah apa, Montenero angkat bicara.

"O…. Kau menganggapnya hal kecil, Montenero? Harusnya aku tadi menolak untuk kau gunakan membunuh jika kau menganggap penguburan adalah sebagai hal yang kecil, remeh. O…. aku bisa saja mogok untuk membunuh bila akhirnya kau malah bimbang sikap semacam ini! Kau tahu, Montenero. Aku bisa balik mengubah keberanianmu untuk membunuh. Aku bisa tiba-tiba saja menikam dadamu sendiri di depan Santa, Denta, dan Martineau. Bangsat! Anjing, kau!!!"

Montenero terpaku. Suasana di sekitar tempat pembantaian itu merayap senyap. Montenero berulang-kali blingsatan. Montenero terus-menerus mengusap keringat yang berleleran membasahi sekujur wajah. Dan detik terus saja berdetak. Sesekali ia garuk-garuk kepala sembari berjalan mondar-mandir. Belati dan Pedang cuma memandangi saja. Bisa jadi, Belati dan Pedang memang sudah kehabisan kata-kata untuk memotivasi Montenero. Sesekali dilihatnya mayat Santa yang terbujur kaku, Denta yang terkapar melingkar bagai ular, dan Martineau yang jika diperhatikan secara jeli ternyata malah tersenyum di puncak kenyerian kematiannya.

"Bagaimana, Montenero? Bagaimana? Aku masih sanggup membikin keberanian buatmu. Belum terlambat, dan tak akan pernah terlambat. Aku masih bersabar bersama Pedang."

"Bagaimana?" Montenero mengusik tanya kepada dirinya sendiri.
"Terserah!"
"Bagaimana, Belati?"
"Terserah! Bagaimana dengan kamu, Montenero? Masih sanggup kau mendengar kata-kataku? Ok. Engkau masih bisa bekerja dengan cepat menanam ketiga mayat itu baik-baik. Ambillah cangkul itu. Keduklah tanah segera. Kuburkan mereka senyaman mungkin. Ah, bulan yang sebentar lagi bakalan angslup itu juga pasti merestui dan memandangimu dengan rasa puas. Barangkali, ia bakalan memberi ucapan selamat kepadamu. Kenapa engkau mesti terjebak pada rasa ragu? Ayo, aku senantiasa berada di belakangmu!"

Aih, ayam telah berkokok bersahutan. Meskipun ayam baru berkokok, keadaan di sekitar tempat pembantaian itu sudah cerah. Udara meruapkan kesegaran. Montenero terlambat. Ia belumlah membuat perhitungan-perhitungan untuk bergegas menyuruh Belati agar mau menikamkan diri ke dada Montenero yang kini telah disesaki gebalau bingung, ketololan, amarah, dan entah apa lagi, juga entah ditujukan buat siapa lagi. Montenero betul-betul lunglai, lenyap keberanian, tercipta goresan sejarah yang entah baru entah tidak.




Oleh Satmoko Budi Santoso

Cerpen : Lelaki dan Perahunya Yang Dikutuk Menjadi Batu

S
udahkah kau mendengar kisah tentang seorang lelaki yang dikutuk menjadi batu bersama perahu dan segala isinya? Ketika Oedipus dilahirkan, orang tuanya mengirim orang untuk bertanya kepada Orakel Dephi, yang menjawab dengan jujur tentang masa depan.

gambar ilustrasi : herofitrianto.blogspot.com


"Berhati-hatilah. Anak ini kelak akan membunuh ayahnya dan mengawini ibunya."
Maka, ayah yang bijak menyuruh orang membunuhnya agar bencana tak bakal terjadi. Namun, que sera sera, apa yang bakal terjadi terjadilah. Si bayi yang berwajah lembut itu diselundupkan keluar kerajaan oleh pesuruh yang tak tega harus melaksanakan perintah membunuh bayi tak berdosa.

Maka jadilah Oedipus pemuda yang merasa punya orang tua yang harus diabdi, kedua orang tua angkat yang tak sedarah dengannya. Lelaki muda yang berhati lembut itupun pergi ke Orakel Dephi dan bertanya:

"Wahai yang bijaksana, yang mengetahui tentang apa yang akan terjadi, katakanlah padaku tentang nasibku di masa yang akan datang."

"Pemuda yang gagah perkasa, berhati-hatilah, dan dengarkan baik-baik kata-kataku ini. Engkau akan membunuh ayahmu dan mengawini ibumu."

"Duh, Gusti, alangkah laknat anak ini, menyudahi hidup ayahnya sendiri, dan Duh Gusti, haruskah aku menjalani nasib yang nista, yang menjijikkan dengan mengawini ibuku sendiri. Tidak! Aku harus menghindari itu semua!"

Maka, tanpa mengucap pamit Oedipus lari meninggalkan negeri yang disangka negerinya. Di tengah perjalanan dia bertengkar dengan seorang lelaki yang menunggang kuda, membunuhnya, dan bertemu dengan Sphinx yang ditaklukkannya, dan disambut rakyat Thebes, jadilah dia raja baru dan mewarisi Sang Ratu yang ayu. Semua itu sudah kau dengar, dan tentang lelaki yang tak peduli tentang nasibnya di masa depan sehingga dikutuk menjadi batu, kau pun pasti sudah mendengar kisahnya.

Tetapi inilah kisah tentang lelaki yang meninggalkan negerinya, mengembara ke negeri jauh sebagai awak kapal dan kemudian kembali sebagai raja kapal yang kaya raya. Pulang ke desa dia menyembah ibunya yang tua renta dan miskin, serta memperkenalkannya pada seorang putri yang dibawanya dari negeri China.

"Inilah ibuku," katanya, membimbing tangan istrinya, "Bersujudlah ke ujung kakinya. Dialah perempuan yang mempertaruhkan jiwanya melahirkan diriku, menumpahkan darah di tanah kelahiranku ini."

Lalu, putri ayu mencium kaki ibu mertuanya yang penuh debu, mengharap restu dan kasih seorang ibu.

"Anakku," katanya dengan suara gemetar, "siapakah perempuan yang kau bawa pulang ini?"

"Dia adalah istriku, Ibu, seorang putri bangsawan dari negeri China," katanya dengan bangga.

Perempuan itu matanya sudah rabun, dipandangnya perempuan ayu yang bersimpuh di depannya, rambutnya lebat hitam, terurai sampai ke pinggang.

"Duh, anakku," kata perempuan itu. "Kenapa kau tak minta izinku?"

"Kenapa Ibu? Tidakkah Ibu berkenan menerima putri ayu ini? Adakah cacatnya, wataknya. Lihatlah alangkah lemah lembutnya dia. Kata-katanya pun tiada ada celanya."

"Berani-beraninya kau melanggar adat kita, wahai anakku."
"Adat yang manakah yang tak kuturuti, ya, Ibu?"
"Tidakkah pernah kukatakan padamu tentang pantangan yang sudah diwariskan oleh raja-raja kita? Tidakkah kau dengar kisah raja Jawa yang jatuh pamornya lantaran menikah dengan putri pujaannya yang adalah saudara tuanya? Kita ini bangsa muda, anakku, harus menghormati leluhur kita jauh di sana. Tulang-belulang kita belumlah kuat, tak sebanding dengan tulang istrimu. Akan hancurlah percampuran yang tak setara itu, sebab engkau menggagahi saudari tuamu sendiri."

"Ampunilah anakmu ini, ya Ibu. Doakanlah agar kutukan itu tak terjadi pada kami. Kami berniat suci untuk membina keluarga yang Ibu restui. Restuilah kami agar kami dapat meneruskan garis keluarga yang sementara berhenti pada tegak hamba ini."

Perempuan tua itu memegang kedua bahu putri ayu kemudian dengan suara gemetar berkata: "Bangunlah anakku. Tegaklah pada kedua belah kakimu dan pandanglah perempuan tua ini."

Dengan patuh putri ayu tegak menatap wajah perempuan tua itu yang telah keriput, rambutnya yang jarang sudah berwarna putih tak bercampur hitam. Di mata perempuan itu putri ayu melihat mata ibunya, yang berlinangkan air mata. Di mata itu pula terbayang wajah ayahnya yang dengan pandangan bengis melepaskan kepergiannya bersama lelaki yang dicintainya itu.

"Kalau engkau pergi, pergilah, dan jangan sekali-kali kembali menginjakkan kaki di negeri ini. Pergilah jauh bersama ombak, dan engkau akan selamanya dihempas ombak yang datang dari tengah laut, memandang jauh ke utara, memimpikan negeri yang telah kau tinggalkan, yang tak mungkin kau rengkuh kembali. Pergilah sampai halilintar nanti bergelegar dan langit terbelah mewartakan amarah para leluhurmu. Tunggulah saatnya sampai kau tak lagi dapat mengingat masa lalumu karena hatimu sudah menjadi batu bersama tangan dan tubuhmu."

Alangkah kejamnya kutukan yang telah diucapkan oleh ayahnya, dan kutukan itu makin menyata di mata perempuan tua yang sekarang menjadi ibu mertuanya, seolah dia mampu menyaksikannya datang makin dekat ke arah perahu batu yang dihempas air laut di pantai dilepas sebuah pura yang terletak di sebuah bukit batu.

Tubuhnya bergetar melihat kedua belah mata perempuan tua itu yang menampilkan batu karang memanjang yang selalu dihempas ombak, seolah sebuah perahu yang tiang-tiang utamanya telah patah. Di mata itu dia juga melihat badai, dan perahu yang terombang-ambing oleng dalam ayunan ombak yang tak henti-hentinya menerpa.

"Tabahlah, anakku. Bagaimanapun juga, kau adalah anakku, sudah menjadi anakku sendiri, dan apa yang sudah terjadi memang harus dilakoni. Kutukan dan hukuman tak bisa dielak tetapi bisa dimohon untuk tak semena-mena menghancurkan raga dan jiwa kita. Marilah ikut ibu memohon kepada Hyang Gusti Kang Murbeng Dumadi, Gusti yang memulai menghamparkan langit dan bumi bagi kita semua. Tiada kekuatan satu pun yang dapat menandingi kekuatan-Nya yang tak terbatas, sebab manusia hanyalah ciptaan-Nya yang hanya mencoba menyamai-Nya namun mustahil dapat menjadi kekuatan yang maha raksasa. Marilah menundukkan kepala kita, ya anakku, memohon kepada-Nya agar kutuk itu diperingan dan tak sampai menghancurkan kebahagiaanmu bersama suami dan kelak bersama anak-anakmu."

Lalu, mereka pun pergi ke tepi laut, dan perempuan itu duduk tepekur di pasir pantai.

"Kumpulkanlah lidi dan ranting-ranting kecil, buah ceri dan ketela pelepah pisang bawalah kemari," katanya, sementara anak dan menantunya pergi melaksanakan permintaan perempuan tua itu.

Lalu, dari lidi, ranting, dan pelepah pisang perempuan tua itu membangun sebuah perahu kecil, lengkap dengan tiang utama dan layar yang disobekkan dari bajunya. Di atas perahu dinaikkan seorang pelaut yang tubuhnya dibuat dari ketela dan kepalanya dari buah ceri. Lalu, mereka bertiga mendekat ke air laut.

"Layarkanlah perahu ini, anakku," katanya. "Kalian berdua, layarkanlah dia."
Mereka berdua berpegangan tangan dan melayarkan perahu kecil itu yang pelahan dihempas kecipak ombak kecil.

Tiba-tiba langit diselimuti awan gelap yang menyungkup langit dan petir sambar-menyambar. Perahu yang mulai bergerak ke tengah itu dalam kilatan petir nampak membesar dan membesar, dan akhirnya sebuah perahu sempurna lengkap dengan tiang utama dan layar yang masih tak sempat diturunkan, oleng diterjang badai ombak. Terdengar angin dari arah utara seolah teriakan lelaki yang sedang marah, dalam aum gemuruh badai menggila. Hujan deras mengguyur sekujur badan perahu, dan terakhir kilat utama menyambar perahu, mematahkan tiang utama dan menjatuhkan layar yang tak sempat terkembang ke air laut. Dan perahu yang oleng dalam cahaya kilat dalam gelap itu berubah menjadi batu, terbujur memanjang dan terdampar di pantai di depan pura yang berdiri kokoh di bukit batu, membatu bersama penumpangnya.

Ketika badai reda dan langit terang kembali, matahari menyinari batu karang yang terbujur memanjang, seolah sebuah perahu yang telah membatu.

"Itulah perahu yang menjalani kutuk itu. Suara ayahmu yang murka telah hilang ditiup angin, kembali ke arah utara."

Perempuan tua itu tetap bersimpuh di atas pasir. Putri ayu memegangi tubuhnya yang lesu agar tak jatuh menyentuh batu-batu tajam di pantai itu. Lelaki gagah itu duduk bersila menghaturkan sembah ke langit, bersyukur karena perahu kecil itu sudah berubah menjadi batu dan perahunya sendiri selamat memuat harga oleh-oleh untuk orang sekampung.

"Kasih sayang Ibu telah menyelamatkan kami berdua. Terima kasih kami, ya Ibunda. Tidak ada yang lebih mulia dari hati seorang ibu, dan Ibu telah memberikan kemuliaan itu kepada kami berdua. Sekarang, izinkanlah kami mengemban amanat ayahanda untuk meneruskan alir darah yang sementara berhenti di tubuhku ini."

Perempuan itu membuka matanya dan mencoba duduk dengan punggung tegak.

"Syukurilah peristiwa hari ini, anakku," katanya dengan suara lemah.
"Ya, Ibu. Kami bersyukur dapat lepas dari kutuk dan siksa," kata mereka berdua.
Masih dengan suara lemah, perempuan itu melontarkan kata-kata yang menggetarkan jiwa mereka.
"Tapi ini bukan akhir kisahnya, anakku. Masih ada yang akan tiba, yang lebih dahsyat, yang harus kamu tanggung berdua."
"Duh, Ibu, apalagi yang akan menimpa diri kami?"
"Itulah yang aku tak tahu," kata perempuan tua itu.
"Tak mungkinkah kami dihindarkan sekali lagi dari malapetaka?"
Perempuan itu memandang mereka dengan matanya yang tak lagi menangkap cahaya muka kedua anaknya.

"Telah terkuras tenagaku, sudah tak kuasa aku menyalurkan daya ke atas dunia fana ini. Tempatku adalah para-para cahaya, tak lagi di atas batu padas dan pasir pantai. Lihatlah ke atas awan dan akan terlihat gemintang yang berkedip. Salah satu di antaranya adalah ibu, yang selalu melihatmu di kala malam, mengenang hari-hari yang sudah lewat, yang selalu merindukanmu."

Dan perempuan tua itu memejamkan matanya buat selama-lamanya meninggalkan senyum yang memancarkan kecantikan jiwanya. Lelaki dan putri itu membakar jenazahnya dengan upacara yang layak dan menaburkan abunya ke laut, lalu memanggil kembali arwahnya untuk dibawa masuk ke dalam pura dalem.

Lalu, peristiwa yang lebih dahsyat dari perahu yang berubah menjadi batu, kapankah akan terjadi? Lalu, peristiwa macam apakah yang akan terjadi?

Dari hari ke hari keduanya menunggu peristiwa yang tak dijelaskan bentuk dan waktunya., sampai lahir putra sulung mereka, disusul oleh putri, dan putra lagi, dan putri lagi.

Sampai pada suatu hari, sebuah kapal dari negeri China dengan benderanya kepala naga yang berkibar mendekati pantai di mana mereka berdua tinggal, di kampung yang baru saja tumbuh. Tak ada ombak tak ada angin dan badai, namun kapal itu berhenti jauh agak ke tengah laut. Bererapa buah sekoci diturunkan ke laut, dengan beberapa orang pelaut mengayuh sekoci itu ke pantai.

"Tolonglah kami, Tuan Muda," kata lelaki itu dalam bahasa China, kepada lelaki yang kini sudah menjadi petani. Lelaki itu dapat mengingat sejumlah kata yang dipungutnya dalam kunjungannya ke negeri istrinya dan menjawabnya dengan sebuah pertanyaan:

"Apa yang harus aku lakukan?"
"Kapal kami terdampar. Tolonglah kami agar kami dapat melanjutkan perjalanan kami kembali."
"Siapakah tuanmu, ya tamu kami."
"Kami adalah anak buah Tuan Teh, Tuan muda."
"Mengapa kalian datang kemari?"
"Kami hanya singgah mencari putri Tuan Teh yang telah melarikan diri dengan seorang pemuda dari negeri jauh. Kami diperintah untuk membawa kembali tuan putri."
"Apakah dia The Giok Nio?"
"Bagaimanakah Tuan tahu?"
"Akulah suami putrimu, yang telah melahirkan empat orang putra putriku. Akankah kau membawa kembali dia ke negerimu?"
Para pelaut itu menghunus pedangnya bersiap hendak menyerang. Lelaki itu pun menghunus kerisnya, dan para lelaki itu undur sampai kaki mereka masuk ke dalam air laut.

"Lihatlah, hai para tamuku!" kata lelaki itu, kemudian mengacungkan kerisnya tinggi-tinggi. terdengar petir menyambar dan laut mengganas dan ombak menggoncangkan kapal. Tiba-tiba langit cerah kembali dan terdengar suara teriakan dari arah perahu. Terlihat orang memberikan tanda yang mengatakan bahwa kapal mereka tak lagi terdampar.

Para pelaut itu surut, undur dan menghaturkan penghormatan.
"Terima kasih Tuan Muda."
"Sampaikan pada Tuanmu bahwa sang putri selamat tak suatu apa dan berbahagia dengan suami dan anak-anaknya."
Mereka memberi hormat dan kembali menuju sekoci yang bergegas dikayuh kembali menuju perahu.

Lelaki itu seolah mendengar bisikan dari Ibu, di langit di antara bintang-bintang. Dengan memejamkan matanya lelaki itu menggumamkan:
"Terima kasih Ibu, telah kau ubah kutuk menjadi perbuatan mulia. Semoga ayah mertuaku dapat menerima kenyataan ini."
Dan, malam itu, di atas perahu, lelaki itu bersama istri dan empat orang anaknya diundang pesta perjumpaan dengan keluarga yang telah berpisah, jauh dipisahkan oleh lautan.***
Singaraja, 6 Agustus 2003


Oleh Sunaryono Basuki Ks

Kata Bijak : Motivasi 2012

K
umpulan Kata bijaksana dan Motivasi terbaru dan terlengkap yang akan selalu kami update.
Pada postingan kali ini Putra Batak akan memberikan informasi tentang kumpulan kata-kata bijak terbaru dan terlengkap yang kami dapatkan dari orang bijak 2012 yang ada di Indonesia maupun dunia yang mungkin akan membuat anda tersentuh ketika membaca kata bijak ini. Kata bijak orang bijaksana yang memberikan celotehan maut untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan menemukan jati diri kita yang sebenarnya.


Kumpulan Kata Bijak Motivasi
Terkadang, seseorang lebih memilih tuk tersenyum, hanya karena tak ingin menjelaskan mengapa dia bersedih.

Setiap orang semua sama, memiliki 24 jam dalam satu hari. kesuksesan ditentukan oleh seberapa baiknya anda memanfaatkan waktu anda.

janganlah berusaha untuk menjadi orang suskes, berusahalah untuk menjadi orang yang penuh dengan peluang.

Amarah dalam HATI melahirkan rasa sesal. Sabar dalam HATI melahirkan rasa syukur.
Kamu adalah karya Tuhan yang paling sempurna, oleh karena itu syukurilah segala yg ada pada dirimu

Hargailah mereka yg telah berkata jujur kepadamu, karena bagi beberapa orang, mereka lebih suka mengatakan apa yg ingin kamu dengar.

MENCINTAI bukan bagaimana kamu MELIHAT tp bagaimana MERASAKAN. Bukan bagaimana kamu MENDENGAR tp bagaimana MENGERTI.

Terkadang kebahagian harus diraih dengan pengorbanan. Tetapi setiap pengorbanan belum tentu mendapatkan kebahagiaan.
Kesendirian membuat kita berpikir apa yang belum kita miliki dan apa yang harus kita miliki sekarang.

Kelebihan anda lah yang membawa manfaat bagi orang lain. Tidak ada gunanya berfokus pada kelemahan diri

Janganlah kamu kuatir akan hari besok,karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari

Jangan pernah memandang rendah dirimu sendiri. Bagi Dunia kamu mungkin hanya seseorang, tapi bagi seseorang kamu mungkin dunianya.

Kadang kamu menjauh dari seseorang bukan karena kamu menghindarinya, tapi tuk melihat siapa saja yg cukup peduli tuk mendekatimu.

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN-Nya, yang menaruh harapannya pada TUHAN-Nya!
Berusahalah terus, jangan pantang menyerah seakan- akan besok kau akan mendapatkan kebahagian tak terkira.

Kalau tidak pernah berani tersesat, maka kalian tidak akan pernah menemukan jalan baru.
Setiap cerita selalu punya akhir. Tetapi dalam kehidupan sebuah akhir hanyalah sebuah awal yang baru.

Sahabat sejati adalah mereka yg tak membicarakan aibmu pada orang lain saat hatinya tersakiti karnamu.

Jangan terlalu lama menangisi apa yg telah terjadi. Hal yg kamu tangisi saat ini mungkin hal yg akan kamu syukuri suatu saat nanti.

Kadang kamu harus korbankan cinta tuk selamatkan persahabatan, tp kdng kamu harus korbankan keduanya tuk selamatkan dirimu sendiri.
Anda bisa memaafkan orang lain karena Anda cukup kuat untuk bisa memahami bahwa manusia bisa berbuat salah.

Sakit oleh sebuah kebenaran, akan selalu lebih baik daripada dimanjakan oleh CINTA yg penuh kebohongan.

Jika ada kepercayaan dalam suatu hubungan, hubungan itu memiliki peluang hebat untuk sukses dalam jangka panjang.

Terkadang pria tidak mengerti hal-hal kecil yang dilakukan wanita adalah bentuk sebuah perhatian.
Sahabat memang tak bisa mencegah masalah datang padamu, tapi mereka tak akan pernah biarkan kamu menghadapinya sendirian.

Bagaimanapun dia pilihanmu, terima apa adanya. Soal sifat buruk orang bisa berubah, mungkin kamu bisa bantu. Begitulah seharusnya cinta.

Dia yang membenciku menjadi MOTIVASI bagiku. Dia yang mencintaiku menjadi INSPIRASI bagiku.

Saat kamu membantu orang lain, kamu sedang menginvestasikan harta yang berharga untuk masa depan.

seorang pemenang sejati adalah seseorang yang mengakui kekalahannya.

Pengertian muncul dari hati yang terbuka, hati yang tertutup tak akan mengerti apa itu pengertian.
Jangan beralasan saat anda kalah dan jangan berkomentar saat anda menang.

Jika anda ingin terbang, anda harus meninggalkan segala kekhawatiran yang selama ini menghambat anda.

Saat dalam masalah, kita punya dua pilihan. bangkit berdiri atau menangisinya. semua tergantung pilihanmu.

Kamu tidak akan bisa menguasai segala hal, fokuskan satu yang paling kamu bisa.

Jangan memaksakan diri jika anda memang tak mampu. terima saja diri anda apa adanya.

Ketika Tuhan mengambil sesuatu dr genggamanmu, Dia tdk bermksd utk menghukum km. Dia hny mmbuka tgnmu utk menerima sesuatu yg lbh baik lagi.

Untuk mendapatkan apa yg kamu tdk pernah miliki, kamu harus melakukan apa yg tidak pernah kamu lakukan.

Jangan takut gagal, karena kegagalan membuatmu semakin kuat dan tangguh.

Mengejek orang lain untuk menaikkan harga diri adalah cara terburuk untuk mendapat kehormatan.

Kita tidak bisa menguasai semuanya. ada saat dimana anda ‘dibutuhkan’, ada saat dimana anda ‘tidak dibutuhkan’.

Tidak ada orang kuat tanpa latihan yang berat. Tidak ada orang yang hebat tanpa karakter yang kuat.

Saat orang sedang berada ‘dibawah’, bukan brarti dia nggak bisa naik lagi.

Ingatlah perbuatan baik yg pernah org lain lakukan padamu. tetapi lupakanlah perbuatan baik yg prnh km lakukan pd org lain.

‘masa lalu’ adalah sebuah tempat yang bagus untuk dikunjungi, tetapi buruk untuk tinggal disana.

Jangan takut menghadapi masa depan. karena kamulah yg menentukan masa depanmu.

Jangan merasa diri selalu paling benar, karena mungkin kritikan – kritikan orang itu memang benar adanya.

Biasakanlah menghargai org lain. ingat, kesombongan datang dr sikap yang tidak menghargai org lain.



sumber : karaokebatak.blogspot.com

Primbon : Arti Mimpi

Arti mimpi anjing
# Bermimpi mendengar atau melihat anjing menggonggong, Ada seorang sahabat atau kenalan yang berusaha mengajak berbuat kejahatan
# Bermimpi melihat seekor anjing datang menghampiri sambil menggoyangkan ekornya, Akan mampu menyelesaikan urusan penting dengan segera
# Bermimpi memelihara seekor anjing, Rezeki akan mencapai puncaknya
# Bermimpi melihat anjing peliharaan, Akan mendapatkan kebahagiaan
# Bermimpi melihat anjing berkelahi, Akan berdamai dengan lawan
# Bermimpi digigit seekor anjing, Peringatan agar kita waspada
# Bermimpi melihat anjing peliharaan berbulu putih, Akan bersahabat dengan orang jujur dan setia
# Bermimpi melihat anjing menyalak, Waspada, banyak bahaya di sekitar kita

Arti Mimpi Hamil
# Bermimpi istri kita sedang hamil, Pertanda kurang baik. Sebaiknya kita berhati-hati dalam segala hal
# Bermimpi hamil (perempuan), Keinginan kita akan terwujud
# Bermimpi bertemu banyak orang hamil, Akan memperoleh tambahan uang

Arti mimpi ular
# Bermimpi melihat atau disembur ular. Artinya, akan mendapatkan jodoh (bagi yang lajang) atau disukai lawan jenis.
# Bermimpi dipagut atau digigit ular. Artinya, akan disakiti orang.
# Bermimpi melihat ular banyak. Artinya, akan panjang umur.
# Bermimpi dikelilingi ular banyak. Artinya, akan ada banyak orang yang memusuhi

Arti Mimpi menikah
# Bermimpi menikah dengan istri orang. Artinya, pertanda kurang baik karena akan ada pejabat atau pemimpin yang sewenang-wenang.
# Bermimpi menikah lagi. Artinya, akan bertambah kesibukan.
# Bermimpi merayakan pernikahan. Artinya, akan ada pertemuan keluarga yang menyenangkan.

Arti mimpi ikan
# Bermimpi mendapatkan ikan mas hitam. Artinya, akan mendapatkan rejeki dalam waktu dekat.
# Bermimpi mendapatkan ikan mas merah. Artinya, akan ditimpa kesialan.
# Bermimpi menangkap ikan. Artinya, akan memperoleh uang, tetapi cepat habis.
# Bermimpi menangkap ikan dari air jernih. Artinya, usaha akan berhasil.
# Bermimpi menangkap ikan mas. Artinya, nasib mujur menyertai kita.
# Bermimpi melihat ikan mas. Artinya, akan muncul pengantin yang kaya.
# Bermimpi makan ikan. Artinya, akan memperoleh uang yang halal.
# Bermimpi makan pepes ikan mas. Artinya, akan memperoleh uang yang banyak.
# Bermimpi memancing ikan. Artinya, akan mendapatkan rejeki.
# Bermimpi melihat seekor ikan, terlebih lagi ikan duyung, sedang terapung di lautan. Artinya, akan sukses dalam perkawinan atau percintaan.
# Bermimpi melihat orang menangkap ikan. Artinya, akan memperoleh keseimbangan batin.
# Bermimpi melihat ikan paus. Artinya, kita mengkhawatirkan suatu masalah. Bisa juga sahabat dekat kita akan pergi.
# Bermimpi melihat ikan besar. Artinya, ada peningkatan keuangan.
# Bermimpi melihat ikan kecil. Artinya, hati akan kecewa.
# Bermimpi melihat sumur ada ikannya. Artinya, akan mendapatkan kebaikan.
# Bermimpi melihat ikan sedang berenang. Artinya, akan mendapatkan rejeki.
# Bermimpi melihat ikan bisa terbang. Artinya, pekerjaan mengalami sedikit kemunduran.
# Bermimpi melihat ikan yang sudah kering hidup kembali. Artinya, pekerjaan atau usaha yang sebelumnya kurang menghasilkan, kelak akan maju pesat.

Arti mimpi melahirkan
# Bermimpi mandi bersama pasangan (suami / istri) dengan berendam di dalam air. Artinya, akan mendapatkan keberuntungan.
# Bermimpi mandi sendiri dengan berendam di dalam air. Artinya, badan akan kurang sehat.
# Bermimpi mandi di sungai dangkal. Artinya, akan menemui kesulitan dalam mencari nafkah.
# Bermimpi mandi di air yang jernih. Artinya, akan terbebas dari kekuasaan orang.
# Bermimpi mandi di air kotor atau air keruh. Artinya, akan mendapatkan kesulitan, kerugian, atau sakit.
# Bermimpi mandi menggunakan sabun sampai bersih. Artinya, sedang diberi kesadaran untuk berbuat baik.
# Bermimpi mandi air panas. Artinya, akan terkena penyakit atau akan jatuh sakit.
# Bermimpi mandi air dingin. Artinya, akan mampu mengalahkan musuh atau lawan.
# Bermimpi mandi di tempat terbuka. Merupakan pertanda bahwa kita tabah dalam menghadapi cobaan.
# Bermimpi mandi di pantai. Artinya, kehidupan percintaan akan harmonis.
# Bermimpi mandi di sebuah sumur atau di pekarangan rumah. Artinya, akan menderita atau terkena penyakit berat.

Arti mimpi gigi copot (tanggal)
# Mimpi giginya tanggal sendiri (bagian yang atas) : Akan berduka cita, karena orang tua ditimpa kemalangan.
# Mimpi gigi bagian bawah tanggal : Akan berduka cita, karena anak atau istrinya meninggal dunia.
# Mimpi mencabut gigi seseorang : Akan memanfaatkan kesusahan seseorang.
# Mimpi melihat deretan gigi yang indah pada mulut sesearang : Akan terjadi suatu persahabatan yang menarik terhadap lawan jenis anda.
# Mimpi memiliki deretan gigi yang indah : Akan muncul keuntungan di masa depan.
# Mimpi melihat gigi seseorang yang goyah : Akan terjadi kerugian keuangan.
# Mimpi melihat gigi palsu pada seseorang : Waspadalah pada incaran orang yang akan menipu anda.
# Mimpi memiliki gigi palsu : Tampaknya akan memperoleh keuntungan, tetapi sebenarnya anda akan rugi.

Arti mimpi buang air besar
# Bermimpi buang air besar atau berak. Artinya, akan kehilangan sesuatu atau akan mengalami musibah. Sebaiknya lebih berhati-hati.

Arti mimpi banjir
# Bermimpi rumah kita kebanjiran, Akan capai hati, marah, kesal, dongkol, atau emosi sekali
# Bermimpi sedang menonton banjir, Akan mendapat rezeki
# Bermimpi diterjang banjir, Akan mengalami kekurangan / masalah besar

Arti mimpi darah
# Bermimpi ada darah di atas ranjang. Ini pertanda kurang baik karena akan ada hal-hal yang tidak baik.
# Bermimpi melihat darah mengalir. Artinya, akan makan enak.
# Bermimpi terluka hingga keluar darah atau banyak luka di kaki dan tangan. Artinya, akan menerima suatu pemberian dari teman-teman atau akan mendapatkan rezeki dari Tuhan.
# Bermimpi membuang darah. Artinya, akan sembuh dari sakit.
# Bermimpi melihat air sungai bercampur darah. Artinya, banyak orang (penduduk) akan menderita atau mengalami kesulitan.

Arti mimpi rambut
# Bermimpi rambut beruban (memutih). Artinya, akan panjang umur.
# Bermimpi berambut merah. Artinya, perasaan hati tidak enak.
# Bermimpi rambut putus dan rontok. Artinya, akan mengalami kesedihan atau kesusahan.
# Bermimpi berambut panjang. Artinya, akan gembira dan panjang umur.
# Bermimpi rambut menutupi mata. Artinya, akan dicela orang.
# Bermimpi melihat rambut palsu. Artinya, akan dikhianati teman baik.
# Bermimpi rambut tiba-tiba menjadi lebat. Artinya, akan memperoleh kegembiraan dan jika sudah menikah segera akan memiliki anak.
# Bermimpi memiliki rambut hitam lebat. Artinya, akan memperoleh kesehatan yang baik.
# Bermimpi potong rambut atau bercukur. Artinya, ada saudara atau keluarga yang terganggu kesehatannya (sakit) atau akan bercerai.
# Bermimpi memotong rambut orang lain. Artinya, akan memperoleh keuntungan dengan dari biaya orang lain.
# Bermimpi rambut digunting / dipotong orang. Artinya, akan berpisah dengan kekasih.
# Bermimpi menyisir rambut. Artinya, kesengsaraan atau kesulitan akan segera berubah.
# Bermimpi mengepang rambut. Artinya, persahabatan yang retak akan pulih kembali.
# Bermimpi melihat rambut tumbuh di tangan. Ini pertanda kurang baik, harus berhati-hati.
# Bermimpi melihat rambut keriting. Artinya, akan memperoleh keberhasilan dalam percintaan.
# Bermimpi ditemui seseorang yang berambut ikal dan belum dikenal. Artinya, akan mendapatkan berita bohong.
# Bermimpi mencat atau mewarnai rambut sendiri. Artinya, ada harapan baik dalam usaha.
# Bermimpi mencat atau mewarnai rambut orang lain. Artinya, akan memperjuangkan sesuatu namun sia-sia.
# Bermimpi mencuci rambut atau keramas. Artinya, akan mendapatkan gangguan dalam hidup.




sumber : www.jualbeliforum.com

Primbon : Arti Nama, Tanggal Lahir, Jodoh dan Mimpi

P
rimbon. Menurut kata orang jawa setiap kejadian dalam hidup pasti ada maknanya. Sehingga mereka sangatlah berhati-hati ketika hendak memberikan nama, atau tanggal lahir kepada anaknya. Salah satu hal yang dipercaya banyak orang adalah primbon. Yang dimana didalam primbon tersebut orang ingin mengetahui arti nama, arti mimpi, ramalan jodoh, tanggal lahir dll yang bias mereka kait-kaitkan dalam hidup mereka.

Kadang kala setiap orang ketika tidur pastinya akan mengalami mimpi dan banyak orang yang mempercayai bahwa dalam mimpi kita tersebut terkadang memilki arti atau makna tertentu, oleh karena itu dengan primbon orang berusaha menafsirkan arti mimpi mereka.

dan berikut contoh primbon arti mimpi :
1. Mimpi ada belalang makan padi : Alamat akan senang, bahagia.
2. Mimpi ada pohon roboh di atas bukit : Alamat akan turut pangkat atau derajat.
3. Mimpi air ludahnya bercampur riyak : Alamat akan kehilangan harta.
4. Mimpi anak kecil menjadi besar : Akan memperoleh kegembiraan.
5. Mimpi anak kecil sudah berumah tangga : Akan mendapat kesusahan.
6. Mimpi anaknya meninggal dunia : Akan timbul pertengkaran dalam rumah tangga.
7. Mimpi anda bertepuk tangan : Alamat anda segar-bugar.
8. Mimpi anda diculik : Berhati-hatilah dalam masalah perkawinan.
9. Mimpi anda dilantik menjadi raja: Akan sukses semua usaha anda.
10. Mimpi anda sedang berguru : Akan datang bahaya penyakit.
11. Mimpi anda sedang dioperasi (dibedah) : Akan mendapat ujian atau cobaan.
12. Mimpi angin bertiup sepoi-sepoi basah : Alamat di dalam negeri aman sentosa.
13. Mimpi badan anda bungkuk : Akan berbadan sehat menyenangkan.
14. Mimpi badan keluar kutu atau luka-luka : Akan memperoieh rezeki atau sakitnya akan sembuh.
15. Mimpi badan terasa payah atau letih : Alamat segala usaha tidak berhasil.
16. Mimpi badannya berkeringat : Akan memperoleh rezeki atau kebahagiaan.
17. Mimpi badannya terikat rantai : . Akan mengalami sakit.
18. Mimpi banyak kayu bakar di dalam rumah : Akan mendapat untung.
19. Mimpi bekerja dalam lubang galian : Harus bekerja dengan hasil yang sedikit.
20. Mimpi bekerja dengan memakai serba minyak : Akan dapat menghalau semua rintangan.

Selain itu juga ada primbon arti nama, seperti contohnya adalah :
* Primbon nama depan huruf A : Mempunyai sifat bijaksana
* Primbon nama depan huruf B : Mempunyai sifat pemarah
* Primbon nama depan huruf C : Mempunyai sifat Humor
* Primbon nama depan huruf D : Mempunyai sifat penyayang
* Primbon nama depan huruf E : Mempunyai sifat suka bohong
* Primbon nama depan huruf F : Mempunyai sifat jujur
* Primbon nama depan huruf G : Mempunyai sifat pemurah
* Primbon nama depan huruf H : Mempunyai sifat pemarah
* Primbon nama depan huruf I : Mempunyai sifat keras kepala
* Primbon nama depan huruf J : Mempunyai sifat rendah hati
* Primbon nama depan huruf K : Mempunyai sifat pendendam
* Primbon nama depan huruf L : Mempunyai sifat pemalu
* Primbon nama depan huruf M : Mempunyai sifat supel
* Primbon nama depan huruf N : Mempunyai sifat tempramental
* Primbon nama depan huruf O : Mempunyai sifat suka mendua
* Primbon nama depan huruf P : Mempunyai sifat bijaksana
* Primbon nama depan huruf Q : Mempunyai sifat penyayang
* Primbon nama depan huruf R : Mempunyai sifat pemarah
* Primbon nama depan huruf S : Mempunyai sifat baik hati
* Primbon nama depan huruf T : Mempunyai sifat humoris
* Primbon nama depan huruf U : Mempunyai sifat keras kepala
* Primbon nama depan huruf V : Mempunyai sifat pemalu
* Primbon nama depan huruf W : Mempunyai sifat gampang bergaul
* Primbon nama depan huruf X : Mempunyai sifat pemalu
* Primbon nama depan huruf Y : Mempunyai sifat pemurah
* Primbon nama depan huruf Z : Mempunyai sifat keras kepala

Dengan menggunakan primbon tersebut anda bias mengetahui hal-hal yang ada dalam hidup anda. Namun sekali lagi saya katakana, semua itu tergantung kepercayaan anda semua. Kalau anda percaya dengan ramalan pada primbon , silahkan untuk mencobanya. Karena semua itu tergantung dengan sikap hati kita masing-masing.



sumber : godblessyoga.blogspot.com

Novel : Trilogi Cintaku DiI Kampus Biru

Karya : Ashadi Siregar Ebook gratis novel Indonesia yang berjudul cintaku di kampus biru ini adalah seri pertama dari tri-logi : cintaku di kampus biru, kugapai cintamu dan terminal terakhir" novel cintaku di kampus biru merupakan kisah kehidupan anak muda khas mahasiswa yang segar dan penuh warna.setting tempat bergulirnya cerita ini adalah UGM yogyakarta tahun 80-an.




Trilogi Cintaku DiI Kampus Biru

Walaupun tokoh utama novel ini adalah Anton Rorimpandey, mahasiswa antropologi, namun ceritanya bukan sebatas kehidupan Anton tampan dan don juan, melainkan gambaran seorang mahasiswa yang berotak encer namun bukan kutu buku dan terisolasi di menara gading pemikiran.

Intrik di kalangan mahasiswa, termasuk perebutan posisi ketua dewan mahasiswa untuk tingkat universitas atau ketua senat mahasiswa untuk lingkup fakultas, menjadi miniatur perpolitikan Indonesia. Dengan demikian, menjadi relevan jika Anton mengidentifikasikan diri dan mengidolakan sosok berambut gondrong Che Guevara, pemimpin gerilya di Bolivia tahun 1965, serta sebelumnya memimpin Revolusi Kuba tahun 1956-1959.




Ku Gapai Cintamu

Novel Ku Gapai Cintamu karya Ashadi Siregar ini merupakan kisah kedua dari “tri-logi”, Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu dan Terminal Cinta Terakhir . Ku Gapai Cintamu merupakan kisah kehidupan anak muda, nuansanya khas mahasiswa yang segar dan penuh warna. Setting tempat bergulirnya cerita ini adalah kota Jogyakarta tahun 80-an dan terutama lingkunangan Kampus UGM.

Bagi pembaca yang sudah melewati usia 30 tahun kisah ini tentu akan membangkitkan kembali kenangan masa muda, masa kuliah. Kisah ini memang mengekspose lika-liku kehidupan mahasiswa yang tak jauh dari urusan “buku, pesta dan cinta”. Bagi yang mengenal kota Jogyakarta novel ini akan menggugah kembali kenangan pada kota pelajar ini di tahun 1980-an. Waktu itu masih lazim mahasiswa ke kampus naik motor atau bahkan sepeda. Masih jamak menonton boskop berduaan pulang-pergi naik becak sambil “bergerilya” he he he…

Dalam novel ini kita juga bisa melihat Ashadi Siregar “memotret” kehidupan mahasiswa. Mulai dari rumah pondokan, ruang kuliah hingga hati dosen yang kering mendambakan cinta. Maklum Ashadi Siregar adalah bagian dari lingkungan dimana kisah ini bermula. Dia adalah alumni Fakultas Ilmu Sosial.

Download : Kugapai Cintamu,  



Terminal Cinta Terakhir   

Novel Terminal Cinta Terakhir karya Ashadi Siregar ini merupakan kisah terakhir dari “tri-logi”, Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu dan Terminal Cinta Terakhir . Ku Gapai Cintamu merupakan kisah kehidupan anak muda, yang sedikit berbeda dengan kisah dalam dua novel terdahulu. Dalam novel terdahulu, setting cerita di Kota Pelajar Jogyakarta, khususnya di kampus Universitas Gajah Mada, kali ini kisah berlangsung di Jakarta. Sebuah kota yang sumpek dan keras.

Dalam kisah ini kita akan membaca riwayat berkumpulnya kembali beberapa tokoh kunci yang sudah muncul dalam Cintaku di Kampus Biru dan Ku Gapai Cintamu, mereka adalah Widuri, Anton dan Erika. Secara tak sengaja mereka “berkumpul” di Jakarta, di sini muncul tokoh baru “Joki” yang bersama Widuri menjadi pusat pusaran kisah novel ini.

Bagaimana mereka bisa berjumpa di Jakarta? Bagaimana kisahnya sampai Widuri muncul di Jakarta? Bagaiman nasib anak hasil kekerasan yang dikandung Widuri ? Apakah Widuri mampu melupakan kegetiran hidupnya di Jogyakarta? Siapa pula Joki? Apa kaitannya dengan Anton dan Erika mau pun Widuri?

Dalam novel ini Ashadi Siregar mencoba menggali kerasnya hidup di Jakarta, sekaligus menaburkan warna-warna indah kala jatuh cinta. Daya tarik lain novel ini adalah persinggungan kisahnya dengan adat batak. Seru bah…


Novel : Download Sang Pemimpi


Download Gratis Novel Sang Pemimpi

Bonus : Laskar Pelangi


















Novel : Ketika Cinta Harus Bersabar





Ini sebagian Isi Novel dari Nurlaila Zahra



Ya Rabbi, entah siapa yang tadi aku lihat. Malaikatkah?
atau mungkin seorang alim yang menjelma seperti Malaikat?
Entahlah. Tapi yang pasti, hatiku langsung berdetak kencang
tatkala kedua mataku menatap tak sengaja wajah putih bersih
nan berwibawa itu yang sempat melintasi penglihatanku.
Sampai sekarang, sosok ‘malaikat’ itu masih melekat dalam
benak.




Anda penasaran dengan kelanjutannya bagaimana? Download langsung Ketika Cinta Harus Bersabar, masih banyak lagi tersedia didalamnya.

Wednesday, 16 January 2013

Puisi : Maret Bersejarah

Kekasih.
Hari ini bertanggal 1 Maret dalam bulan.
Tercatat dalam memori,
suasana hari bernilai sejarah kehidupan.
Menyatukan kita dalam satu hati
dalam istana hati percintaan.
Kita peringati dengan menatap diri
penuh perenungan pada masa silam.

Kekasih.
Sudah dalam tahun penyatuan nafas kita.
Satu tahun perjalanan kita.
Menuai suka maupun duka.
Mengolah dengan bijaksana
setiap kata yang kita terima.
Suka dan duka adalah mutiara.
Memberi kebahagiaan sejati
di dunia dan berharap di surgaa nanti.

Kekasih
Biarlah kita kokohkan.
1 Maret adalah awal ikatan kita.
Pengulangan sejarah kan selalu hadir.
Tercatat dalam tiap lembar-lembar.
Bisa jadi anak-anak kita membaca riwayat
sembari menatap dengan paras lugu
tentang kita berdua, hari tentang cerita kita.






Karya: Elbuyz

Copyright © Template Fianet

Designed By: Gubuk45